Menjelang perayaan Lebaran Haji atau Idul Adha, masyarakat Desa Citeko, Kecamatan Plered, mengadakan acara tausyiah bersama sebagai bentuk penguatan spiritual dan silaturahmi antarwarga. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk mempererat kebersamaan serta menambah ilmu keagamaan di tengah persiapan menyambut hari besar umat Islam.
Acara tausyiah yang digelar di balai desa tersebut dihadiri oleh ratusan warga dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Tausyiah disampaikan oleh ustadz setempat yang dikenal mampu menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami dan penuh inspirasi. Dalam ceramahnya, ustadz menekankan pentingnya makna kurban dan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam perayaan Idul Adha.
Selain tausyiah, kegiatan ini juga diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan doa bersama, yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Suasana iam-love.co kekeluargaan dan kebersamaan sangat terasa, menambah semangat warga dalam menjalankan ibadah dan tradisi yang sudah turun-temurun di desa mereka.
Masyarakat Desa Citeko sangat antusias mengikuti acara ini karena selain mendapatkan pencerahan rohani, mereka juga memanfaatkan kesempatan untuk saling bermaafan dan mempererat hubungan antar tetangga. Momen sebelum Lebaran Haji ini juga dijadikan ajang untuk berbagi informasi dan persiapan pelaksanaan ibadah kurban.
Ketua panitia pelaksana menyampaikan bahwa kegiatan tausyiah bersama ini rutin digelar setiap tahun sebagai bagian dari upaya menjaga tradisi keagamaan sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan warga. Dengan semangat kebersamaan, masyarakat desa berharap agar perayaan Idul Adha tahun ini berjalan lancar dan penuh berkah.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana komunitas di desa masih memegang erat nilai-nilai keagamaan dan sosial yang kuat. Melalui tausyiah bersama, warga tidak hanya memperdalam pemahaman agama tetapi juga menumbuhkan rasa persaudaraan yang kokoh di tengah kehidupan yang semakin modern.
Lebaran Haji memang identik dengan semangat berbagi dan mengorbankan sesuatu demi kebaikan bersama. Oleh karena itu, tausyiah bersama seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Citeko menjadi sangat bermakna karena mengingatkan kembali makna sebenarnya dari ibadah kurban dan pentingnya solidaritas sosial.
Dengan berakhirnya acara tausyiah, warga Desa Citeko siap menyambut Lebaran Haji dengan hati yang bersih, semangat baru, dan komitmen untuk menjalankan ajaran agama dengan penuh kesungguhan. Tradisi ini diharapkan terus lestari sebagai salah satu warisan budaya dan spiritual yang memperkaya kehidupan masyarakat desa.
BACA JUGA: Mengapa Keagamaan di Indonesia Begitu Kuat?