
Deretan Agama Yang Dianut Oleh Warga China Mulai Dari Mayoritas Hingga Minoritas
Republik Rakyat China menganut ideologi komunis, namun konstitusi negara China melewatkan warganya untuk memeluk kepercayaan yang mereka yakini. Sehingga nampak mayoritas agama di China yang banyak dianut warganya satu diantara agama yang lain.
Simak mayoritas agama di China dan persentasenya, sekaligus kepercayaan lain yang dipercaya warga China, Simak di sini! Warga China mengantut bermacam kepercayaan, lebih-lebih sebagian besar mereka terhitung yang tidak beragama atau atheis.
Mayoritas Agama di China
Dari World Population Review berdasarkan penelitian yang dilaksanakan Gallup International dan The Worldwide Independent Network of Market Research (WIN) di tahun 2017, China adalah negara dengan masyarakat atheis paling banyak di dunia, yaitu lebih kurang 91% berasal dari total penduduknya.
Meski demikian, China yang populasi penduduknya meraih 1,45 miliar jiwa selamanya membawa sebagian kepercayaan, di mana tidak benar satunya jadi agama mayoritas di China.
Baca Juga : Peran Strategis Tokoh Agama Dalam Gerakan Moderasi Beragama
Asep Maulana Rohimat, SHI. MSI. di dalam buku berjudul Membangun Muslim Moderat menyebutkan bahwa masyarakat China mayoritas beragama Konghucu. Agama ini dianut lebih kurang 26% berasal dari total total penduduknya.
Konghucu di China sering diakui filsafat hidup dan etika sosial yang mengajarkan pentingnya melindungi interaksi serasi dengan sesama manusia dan antar alam. Konghucu bersinergi dengan agama lain, jika Buddha dan Taoisme atau disebut “tiga pengajaran”.
Kepercayaan Lain di China
Selain agama Konghuchu kepercayaan lain di China dan persentasenya berdasarkan Council of Foreign Relations di tahun 2020, yaitu:
1. Agama Tradisional
China membawa agama tradisional yang tetap banyak dianut masyarakatnya. Agama tradisional China membawa susunan organisasi kaku dan praktiknya ada campur tangan Buddhisme dan Taoisme. Persentase penganut agama tradisional di China lebih kurang 30.8%.
2. Buddha
Penduduk China yang menganut agama https://tommyssubs.com/ Buddha lebih kurang 16,6% berasal dari seluruh populasinya. Kepercayaan Buddha masuk ke China erat kaitannya dengan para pedagang China yang pulang berasal dari India.
3. Kristen
Pemeluk agama kristen di China sebanyak 7,4%. Agama Kristen dan Katolik masuk ke China dibawa misionaris kurang lebih pada tahun 635. Semakin berjalannya waktu, kristen tumbuh dan menyebar ke seluruh wilayah China.
4. Islam
Islam di China dianut oleh lebih kurang 1,8% berasal dari total masyarakat China. Penganut Islam terbanyak di China ada di Provinsi Ningxia, Xinjiang, Qinghai dan Ganxu.
Itulah mayoritas agama di China dan kepercayaan lainnya yang menarik untuk diketahui.

Peran Strategis Tokoh Agama Dalam Gerakan Moderasi Beragama
Para tokoh agama mempunyai peran strategis bagi umat dalam menggerakkan moderasi beragama untuk menjadikan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Oleh sebab itu, tugas penguatan kerukunan umat beragama di samping dikerjakan oleh pemerintah, juga mesti dikerjakan oleh para tokoh agama.
“Aku menginginkan para tokoh agama cakap menjadi jembatan strategis bagi umat untuk menggerakkan moderasi beragama ini, baik dalam keyakinan dan pemahaman keagamaan ataupun perbuatan konkret dalam menjalankan pencegahan, mediasi, dan penyelesaian konflik antarumat beragama,” pesan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang berlangsung secara luring dan daring, Selasa (03/11/2020).
Lebih jauh, Wapres menuturkan bahwa para tokoh agama ialah modal sosial yang berharga https://www.braxtonatlakenorman.com/ dalam upaya menjadikan kerukunan umat beragama, sehingga peran strategisnya perlu dituangkan dalam suatu kelembagaan.
“Energi strategis tokoh-tokoh agama ini kemudian dituangkan dalam kelembagaan FKUB sebagaimana mandat Hukum Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006 seputar Petunjuk Cara Tugas Kepala Tempat/Wakil Kepala Tempat dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadah,” paparnya.
Baca Juga : Negara Diingatkan agar Tak Biarkan Serangan Ulama Berlarut-larut
Dengan demikian, lanjut Wapres, via institusi FKUB ini, para tokoh agama diharapkan cakap menjalankan perannya dengan baik dalam membangun kerukunan umat beragama.
“Aku menginginkan Rakornas FKUB ini dapat mengonsolidasikan peran strategis FKUB dalam menjadikan kerukunan umat beragama di Indonesia via pengarusutamaan moderasi beragama,” pesan Wapres.
Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi dalam sambutan pengantarnya menegaskan bahwa penguatan moderasi beragama masuk dalam Rencana Pembangunan Rentang Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 sebagaimana tertuang dalam Hukum Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020. Sehubungan dengan hal ini, Kementerian Agama telah merancang sejumlah program implementasinya, salah satunya ialah penguatan peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
“Terwujudnya umat beragama yang rukun ialah kemauan semua masyarakat Indonesia yang plural. Kerukunan dalam keragaman ini mesti terus dijaga. Apalagi, dunia juga mengevaluasi Indonesia sebagai figur terbaik dari konsep masyarakat rukun yang multikultural,” jelasnya.
“Keragaman perlu disyukuri. Keragaman tak diminta, melainkan pemberian Yang, bukan untuk ditawar melainkan untuk diterima. Di tengah keberagaman, alhamdulillah, Indonesia masih berdiri kokoh, bersatu terus bergerak maju, mengejar negara-negara maju lainnya di dunia. Dengan moderasi beragama, umat rukun, Indonesia maju. Salam kerukunan,” tandasnya.
Sebagai isu, Rakornas FKUB 2020 mengangkat tema “Peningkatan Peran FKUB dalam Moderasi Beragama untuk Menciptakan Kerukunan Umat Beragama di Indonesia”. Rakornas ini akan berlangsung tiga hari, dari tanggal 3 hingga dengan 5 November 2020. (RN, KIP-Setwapres)