
Agama Paling Aneh di Dunia: Kepercayaan Unik yang Benar-Benar Ada
Saat berbicara tentang agama, kebanyakan orang akan langsung berpikir tentang Islam, Kristen, Hindu, Budha, atau Yahudi—lima agama besar dunia. Namun di luar itu, ada banyak sekali kepercayaan yang berkembang dari budaya lokal, gerakan modern, bahkan dari karya fiksi dan budaya pop.
Beberapa agama atau sistem kepercayaan ini dianggap “aneh” atau tidak biasa karena ajarannya, simbol-simbolnya, atau tokoh yang dipujanya sangat tidak lazim. Tapi bagi para pengikutnya, sistem ini adalah jalan hidup yang nyata dan bermakna.
Berikut ini adalah daftar agama dan kepercayaan paling unik dan tak lazim di dunia.
1. Church of the Flying Spaghetti Monster (Pastafarianism)
Didirikan sebagai bentuk slot qris kritik terhadap pengajaran kreasionisme di sekolah-sekolah Amerika, Church of the Flying Spaghetti Monster (FSM) adalah agama parodi yang memuja makhluk berbentuk spaghetti dan bakso terbang.
Ajaran inti:
-
Tuhan adalah makhluk pasta terbang
-
Surga berisi gunung bir dan pabrik penari striptis
-
Hari suci mereka adalah Jumat
Meski dimulai sebagai satir, Pastafarianism kini telah menjadi gerakan global dengan ribuan pengikut dan bahkan diakui secara legal di beberapa negara dalam konteks kebebasan beragama.
2. Raelian Movement
Gerakan Raelian percaya bahwa kehidupan di Bumi diciptakan oleh makhluk luar angkasa yang disebut Elohim. Mereka memandang tokoh-tokoh seperti Yesus, Buddha, dan Muhammad sebagai utusan para alien.
Ciri unik:
-
Pendiri: Claude Vorilhon (Rael), mantan jurnalis balap mobil
-
Fokus pada kloning manusia dan ilmu genetika
-
Memiliki desain “kuil diplomatik” untuk menyambut alien kembali ke Bumi
3. Prince Philip Movement
Kepercayaan ini berkembang di suku Yaohnanen di pulau Tanna, Vanuatu. Mereka memuja Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II, sebagai inkarnasi dewa lokal yang dijanjikan akan kembali membawa kemakmuran.
Asal mula:
-
Berdasarkan mitologi kuno lokal dan kontak budaya dengan tentara Inggris
-
Pangeran Philip diketahui mengetahui keberadaan mereka dan pernah bertukar hadiah
4. Aetherius Society
Dibentuk pada 1950-an oleh George King, Aetherius Society memadukan ajaran spiritual timur dengan elemen UFO dan luar angkasa. Mereka percaya bahwa makhluk luar angkasa yang bijak sedang membimbing manusia menuju evolusi spiritual.
Keyakinan:
-
Bumi adalah makhluk hidup yang sedang “menderita”
-
Doa massal dapat memengaruhi atmosfer planet
-
Pengikut rutin melakukan meditasi untuk membantu keseimbangan kosmis
5. Universe People (Czech Republic)
Kepercayaan ini berasal dari Republik Ceko dan percaya bahwa alien yang hidup di dimensi yang lebih tinggi sedang mengawasi manusia. Mereka meyakini bahwa pemurnian spiritual akan membawa keselamatan umat manusia dari kehancuran teknologi dan materialisme.
Hal unik:
-
Pendiri mengklaim sering menerima pesan telepati dari kapal luar angkasa
-
Melarang penggunaan teknologi yang dianggap “tidak murni”
6. John Frum Movement
Gerakan ini berasal dari pulau Tanna juga, dan termasuk dalam kategori cargo cult—kepercayaan yang muncul setelah kontak dengan tentara asing saat Perang Dunia II.
Kepercayaan inti:
-
John Frum adalah figur mesianik yang diyakini akan kembali membawa “kargo” atau barang-barang modern
-
Ritual termasuk menyalakan salib dari lampu dan upacara tiruan militer
7. SubGenius Foundation
SubGenius adalah agama satir yang memuja tokoh fiksi bernama J.R. “Bob” Dobbs, seorang salesman pipa gas, sebagai nabi. Agama ini mengejek sistem agama dan budaya konsumtif dengan gaya humor gelap.
Inti ajaran:
-
“Slack” (kemalasan produktif) adalah tujuan hidup
-
Dunia dikendalikan oleh konspirasi yang menindas umat SubGenius
-
Upacara mereka sering berupa pertunjukan seni absurd
Kesimpulan: Aneh di Mata Publik, Bermakna bagi Pengikutnya
BACA JUGA: Kebersamaan Idul Adha di Masjidil Nurul Amal Klender: Salat dan Berbagi Kurban Penuh Makna
Setiap agama dan kepercayaan memiliki logika, simbol, dan makna sendiri bagi para penganutnya. Apa yang tampak aneh atau nyeleneh bagi sebagian orang, bisa menjadi jalan spiritual yang serius dan penuh makna bagi yang lain.
Dalam dunia yang multikultural dan terbuka seperti sekarang, keberagaman kepercayaan ini memperkaya perspektif kita tentang apa itu “iman” dan bagaimana manusia mencari arti dalam kehidupan—dengan cara yang kadang tak terduga.

Kebersamaan Idul Adha di Masjidil Nurul Amal Klender: Salat dan Berbagi Kurban Penuh Makna
Masjidil Nurul Amal yang berlokasi di kawasan Klender, Jakarta Timur, kembali menjadi pusat kegiatan keagamaan yang semarak saat perayaan Idul Adha tahun ini. Sejak fajar menyingsing, suasana di sekitar masjid sudah dipenuhi oleh warga yang datang dengan penuh semangat untuk mengikuti Salat Idul Adha. Lantunan takbir menggema dari pengeras suara masjid, menciptakan suasana yang syahdu dan menggetarkan hati. Warga yang hadir bukan hanya dari lingkungan sekitar, tetapi juga dari luar Klender yang ingin merasakan kebersamaan dalam merayakan hari raya kurban bersama komunitas yang hangat dan penuh semangat ibadah.
Salat Idul Adha dimulai tepat pada pukul 06.30 WIB dan berlangsung dengan tertib serta khusyuk. Bertindak sebagai imam dan khatib adalah Ustaz H. Masykur, seorang tokoh agama yang sudah lama menjadi panutan di lingkungan Klender. Dalam khutbahnya, beliau mengangkat tema tentang makna pengorbanan yang sesungguhnya, merujuk pada kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang menjadi simbol ketaatan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah. Ustaz Masykur juga mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Idul Adha sebagai momen muhasabah diri, mempererat tali silaturahmi, dan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama, khususnya kepada mereka yang kurang mampu.
Usai pelaksanaan salat, kegiatan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan di halaman samping masjid. Panitia kurban yang telah dibentuk sejak jauh-jauh hari bekerja dengan sigap dan penuh tanggung jawab. Tahun ini, Masjidil Nurul Amal situs slot 10k menerima amanah dari para pekurban berupa tujuh ekor sapi dan sebelas ekor kambing. Hewan-hewan kurban tersebut merupakan hasil dari gotong royong warga serta donatur yang berasal dari luar wilayah Klender. Proses penyembelihan dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kebersihan dan sesuai dengan syariat Islam. Daging kurban kemudian dikemas dan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk kaum dhuafa, janda, yatim piatu, dan warga sekitar masjid yang telah didata sebelumnya oleh panitia.
Kegiatan berbagi daging kurban ini tidak hanya menjadi wujud ketaatan kepada Allah, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian sosial yang sangat dirasakan manfaatnya oleh warga. Banyak penerima yang mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kepedulian dari para pekurban dan panitia masjid. Tak sedikit pula warga yang mengapresiasi profesionalisme panitia yang bekerja keras dari pagi hingga sore hari demi memastikan daging kurban tersalurkan dengan baik dan merata.
Perayaan Idul Adha di Masjidil Nurul Amal Klender tahun ini menjadi bukti nyata bagaimana semangat kebersamaan, kepedulian, dan nilai-nilai spiritual bisa menyatu dalam satu momen yang penuh berkah. Bagi warga Klender, Idul Adha bukan hanya soal menyembelih hewan kurban, tetapi juga menyembelih ego dan memperkuat solidaritas antarumat. Masjid bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ruang sosial yang menyatukan dan memperkuat ikatan antarwarga dalam bingkai keimanan dan ketakwaan.
BACA JUGA: Masyarakat Desa Citeko, Plered Gelar Tausyiah Bersama Menjelang Lebaran Haji